Bismillaahirrahmaanirrahiim
Hamba Allah yang terus berupaya untuk selalu beribadah pada Allah,
sesuai firman Allah
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (Az Zariyat 56)
Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai kematian menjemputmu (al Hijr 99)
Tidak sekejappun meninggalkan Islam untuk itulah Syariah Islam harus ditegakkan oleh dan untuk umat muslim di Indonesia tanpa perlu menunggu Negara Islam.
Karena mati pada keadaan tidak Islam maka amal ibadah sebelumnya akan pupus dan punah.
Dunia adalah fana, sementara. Apapun peran yang Allah tetapkan untuk hamba, maka kami menerima dengan ikhlas dan melaksanakan secara professional dalam koridor jalan yang lurus.
Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. (QS Qasas :8) .
Blog ini ditulis berlandaskan Ukhuwah Islamiyah tanpa memandang bangsa, suku, ras, warna kulit, negara, aliran, manhaj, metode, madzhab, golongan, tarekat, kelompok maupun jama’ah. Kita bersatu dalam kesatuan akidah Islam dan bersaudara sesama muslim.
Berikut pegangan kita untuk saling mengasihi dan bersaudara karena Allah,
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” ( Qs. Al-Hujjarat :10)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs Al-Hujurat : 13)
Diriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:
Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai. Apakah tidak perlu aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya maka niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian! (HR. Muslim).
”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah secara berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai…” (QS Ali Imran ayat 103)
”Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS Az-Zukhruf ayat 67)
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat mereka yang bukan para Nabi maupun para Syuhada, namun para Nabi dan para Syuhada cemburu dengan mereka di hari kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, kabarkanlah kepada kami, siapakah mereka? “ Beliau bersabda: ”Mereka adalah kaum yang saling mencinta dengan ruh Allah, mereka tidak diikat oleh hubungan keluarga di antara mereka maupun harta yang mereka kejar. Maka, demi Allah, sungguh wajah mereka bercahaya, dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia ketakutan. Dan mereka tidak bersedih saat manusia bersedih.” Lalu beliau membacakan ayat: ”Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak merasa takut dan tidak bersedih hati.” (HR Abu Dawud 3060)
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
Sesunguhnya kelak di Hari Kiamat Allah akan berfirman, “Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepadanya dalam naungan-Ku disaat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku”
Jalinan persaudaraan yang ada antara kaum muslimin adalah jalinan yang lahir akibat adanya persamaan yang mendasar antara kita, yaitu persamaan akidah tauhid yang terwujud melalui dua kalimat syahadat, dengan demikian seluruh yang mengucapkan dua kalimat syahadat menjadi bersaudara.
Ukhuwah Islamiyah memiliki peranan yang penting bagi kehidupan muslim. Sehingga syareat Islam menggariskan beberapa aturan agar hubungan sesama kaum muslimin selalu Bagai tanaman yang harus dipupuk dan disiram, begitu pula ukhuwah Islamiyah haruslah dijaga dan dikokohkan.
Sekali lagi, marilah kita teguhkan Ukhuwah Islamiyah apapun suku, ras, warna kulit, negara, aliran, manhaj, metode, madzhab, golongan, tarekat, kelompok maupun jama’ah.
Klo kita bersatu maka akan ada kekecewaan dikalangan orang-orang yang mempunyai rasa permusuhan besar bagi orang-orang mukmin.
Orang-orang yang mempunyai rasa permusuhan besar adalah yang sesuai dengan firman Allah yang artinya,
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (Al Maaidah: 82).
Jadi sekali lagi harus diingat bahwa yang mempunyai rasa permusuhan yang besar terhadap orang mukmin bukanlah sesama muslim !.
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830
Konsep menjalani kehidupan.
Konsep menjalani kehidupan, saya pahami ketika saya berumur sekitar 40 tahun, kebetulan saja serupa dengan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW ketika berumur 40 tahun. Mungkin inilah yang sering disebut “Life begins at forthy”. Ndak ada hubungannya. Semua adalah kehendak Allah semata.
Konsep menjalani kehidupan, saya pahami dari petunjuk Allah dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Secara ringkas dapat kita temukan dalam surat pembuka yakni al-Fatihah.
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Al-Fatihah : 5)
Tahukah pembaca, bahwa satu upaya yang harus dilakukan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia adalah upaya “menyembah Allah”.
Itulah apa yang Allah inginkan sebagaimana firmanNya yang artinya,
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Az Zariyat : 56)
“Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai kematian menjemputmu” (al Hijr: 99)
Selengkapnya mengenai tujuan hidup, silahkan baca tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/20…/tujuan-hidup/
Upaya yang harus dilakukan manusia adalah “menyembah Allah”, lalu apa upaya selanjutnya ?
Upaya selanjutnya adalah semua atas pertolongan Allah sesuai dengan firmanNya yang artinya “hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”
atau Laahaulaa walaaquw-wata il-laabillahil ‘aliy-yil ‘adziim, ”Tiada daya upaya dan kekuatan selain atas izin/pertolongan Allah”
Siapa yang bersandar kepada Allah, berarti ia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus” (QS Al Imran : 101 )
“Siapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya” (QS Al Thalaq : 3)
Kalau boleh kita simpulkan upaya manusia selanjutnya adalah Islam atau “Berserah diri” kepada Allah.
Selengkapnya mengenai “berserah diri” silahkan baca tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/03/24/berserah/
Setelah upaya kita berserah diri kepada Allah adalah upaya menjalankan “pilihan” Allah, secara ikhlas/rido, sabar , istiqomah, profesional dan diakhiri dengan tawakal.
Sebagaimana firman Allah yang artinya “Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan“. (QS Qashash : 68)
Jadi kelirulah ungkapan orang pada umumnya bahwa “hidup adalah pilihan kita (manusia)”. Pilihan kita semata-mata hanyalah “menyembah Allah”. Letakan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu. “Matilah dalam keadaan mati syahid”
Sebagaimana yang disampaikan imam Al Qusyairi bahwa “Asy-Syahid untuk menunjukkan sesuatu yang hadir dalam hati, yaitu sesuatu yang membuatnya selalu sadar dan ingat, sehingga seakan-akan pemilik hati tersebut senantiasa melihat dan menyaksikan-Nya, sekalipun Dia tidak tampak. Setiap apa yang membuat ingatannya menguasai hati seseorang maka dia adalah seorang syahid (penyaksi)”.
Selengkapnya bacalah tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/06/03/saya-bersaksi/
Wassalam
Zon di Jonggol
Catatan:
Tentang konsep menjalani kehidupan, silahkan temukan indeks tulisan pada kotak sisi kanan bawah blog ini dengan kategori “Perjalanan Hidup”
Riwayat Hidup
Bidang Fikih, guru saya mengajarkan dan mengikuti kitab Fikih , Imam Syafi’i
Bidang Ushuluddin, guru saya mengajarkan dan mengikuti Imam Asy’ari dan Imam Maturidi. Saya sangat hormat terhadap atas usaha Beliau berdua yang telah merumuskan sifat Allah dari Al-Qur’an dan hadits dalam bentuk pengajaran
20 sifat yang wajib (mesti ada) pada Allah
20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada ) pada Allah dan
1 sifat yang harus (boleh ada – boleh tidak) pada Allah.
Lingkungan orang tua ketika mereka masih muda Muhammadiyah, sehingga mendidik saya dengan ala Muhammadiyah. Ketika saya TK, sekolahnya di TK Aisyiah namun ketika SD masuk sekeolah negeri dan sorenya madrasah.
Lingkungan tempat tinggal saya ketika kecil sampai remaja adalah kalangan NU, sehingga alm Ayah saya sering tidak “bisa” hadir ketika ada undangan tahlilan, walaupun sesekali hadir untuk menghormati pengundang kalangan tua.
Sedang bidang Tasawuf, saya mulai pelajari saat usia mendekati 40.
Dimulai berkenalan dengan buku berjudul Tasawuf Modern karya Buya Hamka. Beliau adalah ulama yang saya kagumi dan berharap pada masa sekarang ada ulama yang sekaliber Beliau, Ulama yang dapat memberi nasehat bukan ulama yang gemar menilai umatnya.
Dalam pencarian model tasawuf , akhirnya saya dipertemukan dengan seorang kenalan yang usianya jauh lebih muda dari saya, yang menyarankan saya untuk memperdalami tasawuf ala Syaikh Ibnu Athoillah.
Dari sinilah, berdasarkan pemahaman, perjalanan saya dan tanya-jawab dengan teman yang telah mendalami Tasawuf tsb, memahami konsep kehidupan yang menjiwai kehidupan saya sampai saat ini.
Konsep kehidupan saya, dituangkan dalam tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/03/25/2010/06/17/hidup-bukan-pilihan/
***********
Janganlah kamu merasa bahwa tanpamu Islam tak kan tegak. Islam telah tegak bahkan sebelum kamu ada. Dia tak membutuhkanmu, kaulah yg butuh pada-Nya. (Syaikh Ibnu Athoilah)
Assalamu’alaikum
Salam kenal mas… Jangan lupa kapan2 berkunjung juga kesini baca artikel artikel Islam.
wassalam
senang sekali melihat seorang sufi bisa menyampaikan mutiara zuhud secara online …
Salam kenal
Yuan
salam silatrahim
salaman 😀
iya deh…
assalaamu’alaikum warohmatu4_î_)) wabarokaatuh.
Click read copy paste in2 our mind and paste-taste inside. Thank you and thank You
izin nyerap elmuna nya kang , , ,
Alhamdulillah, silahkan mas Izhoe , silahkan pula di sharing
Ass. Wr. Wb.
Izin baca2, Bang.
Ky’nya brmanfaat bngt.
Ass. Wr. Wb. Barang siapa yg diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yg mampu menyesatkannya,dan barang siapa yg disesatkan oleh Allah maka tidak akan ada yg bisa memberi petunjuk. Mudah2an kita smua termasuk orang2 yang diberi petunjuk oleh Allah SWT, mengedepankan ukhuwah islamiyyah dan saling menghargai sesama ummat islam walaupun perbedaan seperti siang dan malam. Umat ini harus mengedepankan persaudaraan dibandingkan egoisme pribadi/golongan/madzhab/manhaj, setelah itu terwujud, islam akan membawa kedamaian, kemaslahatan, sehingga terwujudlah islam sbg rahmatan lil a’lamin, yg dirasakan indah tdk hanya oleh umatnya tetapi dirasakan juga oleh penganut agama lainnya. Wassalam…
trimakasih salam kenal
http://www.facebook.com/arie.gipsiii
salam kenal dr sy kang zon
senang membaca tulisan anda yg sngt brmanfaat..
Alhamdulillah ilmu manfa’at..
matursuwun…..
salam kenal…