Sebaiknya jagalah adab dalam berdoa kepada Allah Ta’ala
Sebaiknya janganlah mengikuti, membenarkan dan menyebarluaskan meme (gambar) atau tulisan orang-orang yang gemar MEMPERMASALAHKAN TAHLILAN yakni orang-orang yang TERBIASA TIDAK BERADAB kepada Allah Ta’ala KARENA AMAL KEBAIKAN berupa SEDEKAH (HADIAH) BACAAN seperti SEDEKAH TAHLIL atau yang lebih dikenal dengan TAHLILAN adalah,
“ADAB dalam BERDOA kepada Allah Ta’ala yang diawali BERTAWASSUL dengan AMAL KEBAIKAN yakni SEDEKAH (HADIAH) BACAAN berupa Tahlil, bacaan Al Fatihah, Yasin, sebagian Al Baqarah, dan lain lain, SEBELUM DOA INTI dipanjatkan kepada Allah Ta’ala untuk ahli kubur, keluarga ahli kubur maupun kepentingan sendiri”.
Begitupula apa yang mereka anggap atau tuduh umat Islam menyembah kuburan dan menjulukinya sebagai kuburiyyun adalah terhadap umat Islam yang di sisi kuburan berdoa kepada Allah Ta’ala dengan MENJAGA ADAB DALAM BERDOA yakni MENGAWALINYA BERTAWASSUL dengan AMAL KEBAIKAN seperti mengucapkan salam kepada ahli kubur atau sedekah (hadiah) bacaan seperti surat Al Fatihah atau surat lainnya sebelum doa inti dipanjatkan kepada Allah Ta’ala untuk ahli kubur atau kepentingan sendiri
Tidak ada satupun ulama yang mengingkari dalil dari hadits tentang BERTAWASUL dengan AMAL KEBAIKAN berdasarkan kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua.
Dari Abu ‘Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, katanya: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian berangkat bepergian. Suatu saat mereka terpaksa mereka mampir bermalam di suatu goa kemudian mereka pun memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu dan mereka di dalamnya. Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka semua dari batu besar tersebut kecuali jika mereka semua BERDOA kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan AMAL KEBAIKAN mereka.”
Mereka BERTAWASUL dengan AMAL KEBAIKAN yang mereka lakukan berupa berbuat baik kepada kedua orangtua, meninggalkan perbuatan zina, dan menunaikan hak orang lain, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar dari goa karena sebab tawasul dalam doa yang mereka lakukan.
Ini menunjukkan diperbolehkannya sesorang BERTAWASUL dengan AMAL KEBAIKAN
Rasulullah bersabda bahwa AMAL KEBAIKAN (SEDEKAH) tidak selalu dalam bentuk harta
Rasulullah bersabda “Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah, setiap kalimat tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah.(HR Muslim 1674)
Sunnah Rasulullah agar doa inti yang kita panjatkan kepada Allah lebih mustajab maka kita disunnahkan diawali bertawasul dengan amal kebaikan berupa memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertawasul dengan amal kebaikan berupa sholawat (menghadiahkan doa selamat bagi Rasulullah) sebelum doa inti kita panjatkan kepada Allah Azza wa Jalla
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Jika salah seorang di antara kalian berdoa maka hendaknya dia memulainya dengan memuji dan menyanjung Allah, kemudian dia bershalawat kepada Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, kemudian setelah itu baru dia berdoa sesukanya.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan oleh At Tirmidzi)
Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tiada doa kecuali terdapat hijab di antaranya dengan di antara langit, hingga bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka apabila dibacakan shalawat Nabi, terbukalah hijab dan diterimalah doa tersebut, namun jika tidak demikian, kembalilah doa itu kepada pemohonnya“.
KH. Maimoen Zubair berwasiat tentang pentingnya wasilah (Tawassul). Beliau mengingatkan bahwa, “yang termasuk orang yang tidak punya adab terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala itu nak, orang yang selalu berdo’a langsung minta yang diinginkan tanpa memuji Allah dahulu, tanpa wasilah menggunakan salah satu Asma’ul Husnahnya Allah tanpa wasilah kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dahulu, sukanya langsung minta apa yang di inginkan”.
Wassalam
Zon di Jonggol, Kabupaten Bogor 16830
Tinggalkan komentar