Mereka yang memilih Jokowi sebagai presiden sekaligus pendukung Ahok sebagai Gubernur
Dalam arsip berita pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2014/09/26/mengapa-ahok-bohong/ timbul pertanyaan mengapa Ahok sebagai pemimpin berbohong atas Instruksi Gubernur yang ditanda tanganinya sendiri sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta pada 17 Juli 2014
Instruksi Gubernur tersebut pada poin 4.a.1 menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta agar melarang kegiatan pemotongan hewan kurban di lokasi sekolah pendidikan dasar. Silahkan periksa pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/wp-content/uploads/2014/09/insgub_no_67_tahun_2014.pdf
Begitupula sebelumnya, Ahok mengakui dirinya sangat ingin menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) jika Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden terpilih.
“Kalau misalnya ditawari menteri, aku mau jadi Mendagri. Itu jika Jokowi jadi Presiden RI ke 7,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat sebagaimana yang diberitakan pada http://www.harianterbit.com/read/2014/07/22/5565/45/26/Jokowi-RI1-Ahok-Mendagri-Boy-Sadikin-Gubernur-DKI
Namun sekarang Ahok menegaskan akan fokus mengurusi Jakarta. Dia akan menolak jika ada tawaran kursi menteri dari Jokowi sebagaimana yang diberitakan pada http://news.detik.com/read/2014/09/10/172134/2686787/10/pilih-urusi-jakarta-ahok-tolak-dicalonkan-jadi-menteri
***** awal kutipan *****
“Nggak lah. Saya mau beresin tugas di Jakarta. Kita berdua (Jokowi-Ahok) kan udah janji sama orang Jakarta kan,” ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (10/9/2014).
Ahok yakin Jokowi juga tidak akan meliriknya menjadi menteri. Ahok yakin Jokowi akan lebih senang jika dirinya menyelesaikan masalah di Jakarta.
***** akhir kutipan *****
Bahkan Ahok mengatakan menjadi Gubernur DKI lebih strategis daripada menjadi menteri. Sehingga lanjut Ahok apabila disuruh memilih, dirinya ingin tetap menjadi Gubernur.
“Aduuh, aku sudah bilang, ini Jakarta, RI 3 bos, masa mau jadi pembantu RI 1 dan RI 2,” ujar Ahok sebagaimana yang diberitakan pada http://www.tribunnews.com/nasional/2014/09/12/ahok-bantah-keluar-dari-gerindra-karena-iming-iming-menteri
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengingatkan akan datang suatu masa dimana pendusta diberi amanah sedangkan orang jujur didustakan
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda , “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati.” (HR. Al-Hakim)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa memilih seseorang menjadi pemimpin untuk suatu kelompok, yang di kelompok itu ada orang yang lebih diridhai Allah dari pada orang tersebut, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.” (HR Hakim)
Hamad bin Salamah meriwayatkan dari Adi bin Hatim, dia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ihwal ‘bukan jalannya orang-orang yang dimurkai’. Beliau bersabda, “Yaitu kaum Yahudi.’ Dan bertanya ihwal ‘bukan pula jalannya orang-orang yang sesat’. “Beliau bersabda, ‘Kaum Nasrani adalah orang-orang yang sesat.’
Firman Allah Ta’ala, “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” ( QS Al Baqarah [2]:146 )
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, “ Demi Allah, yang diriku ada dalam genggaman tanganNya, tidaklah mendengar dari hal aku ini seseorangpun dari ummat sekarang ini, Yahudi, dan tidak pula Nasrani, kemudian tidak mereka mau beriman kepadaku, melainkan masuklah dia ke dalam neraka.”
“Yang pilih Jokowi artinya memilih ahok jadi gubernur” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar sebagaimana yang diberitakan pada http://politik.rmol.co/read/2014/05/30/157495/Kata-Aa-Gym,-Memilih-Prabowo-Menjadikan-Jokowi-Amanah-
Habib Rizieq Syihab dalam ceramahnya di Perumahan Yasmin, Bogor, Sabtu (24/05/2014) menyampaikan nasehat bahwa dalam pemilihan presiden, umat Islam diharapkan untuk tidak memilih calon presiden yang bisa menjadikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Wakil Gubernur Jakarta) naik menjadi Gubernur. Alasannya, umat Islam haram dipimpin oleh orang kafir sebagaimana yang diberitakan pada http://fpi.or.id/120-Bila%20Komitmen%20Bela%20Islam,%20FPI%20akan%20Dukung%20Prabo
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI Pusat, Tengku Zulkarnain dalam tulisan pada http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/03/21/n2siql-mui-muslim-jangan-memilih-pemimpin-nonmuslim menjelaskan bahwa “Larangan memilih pemimpin non-muslim jelas bukan larangan MUI, tapi larangan Allah dan Rasul-Nya yang wajib dipatuhi oleh semua golongan umat Islam, termasuk MUI sendiri”
Firman Allah Ta’ala yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS Al Maidah [5]:51 )
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yang beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu musuh Islam dan sekutu-sekutunya. Semoga Allah memerangi mereka. Lalu Allah mengabarkan bahwa mereka itu adalah pemimpin terhadap sesamanya. Kemudian Allah mengancam dan memperingatkan bagi orang mu’min yang melanggar larangan ini Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim“” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).
Firman Allah Ta’ala yang artinya
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). (QS Al Imran [3];28 )
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah”. (QS An Nisaa [4]:138-139)
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” , (QS Ali Imran, 118)
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati“. (QS Ali Imran, 119)
Asy‐Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al‐Bantani Rahimahullah Ta’ala, di dalam kitabnya, Nasha‐ihul Ibad fi bayani al‐Faadzi al‐Munabbihaat ‘alal Isti’daadi Li Yaumil Ma’adi membawakan sepotong hadits tentang larangan meninggalkan para ulama
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Akan datang satu zaman atas umatku dimana mereka lari (menjauhkan diri) dari (ajaran dan nasihat) ulama’ dan fuqaha’, maka Allah Taala menimpakan tiga macam musibah atas mereka, iaitu
1. Allah mengangkat (menghilangkan) keberkahan dari rizki (usaha) mereka,
2. Allah menjadikan penguasa yang zalim untuk mereka dan
3. Allah mengeluarkan mereka dari dunia ini tanpa membawa iman
Wassalam
Zon di Jonggol, Kabupaten Bogor 16930
Tinggalkan komentar